Minggu, 31 Juli 2011

Bagaimana Perjalanan Panjang Indonesia ke Brasil 2014 ?

Wah ternyata untuk bisa lolos ke Putaran Final Piala Dunia 2014 di Brasil, TimNas Indonesia harus melewati perjalanan yang sangat panjang. Berikut adalah tahapan yang sudah dilalui dan akan dilalui oleh Indonesia dan negara anggota AFC (Asian Football Confederation) atau Zona Asia.



Jatah masing-masing Zona


Jatah untuk Zona Asia adalah 4 negara plus 1 negara dari Zona Asia yang akan punya kesempatan berjuang dengan melalui ronde ke-5 bertanding dg Zona Lainnya.


Jatah masing-masing Zona yang bisa lolos ke Brasil 2014 yaitu :




  • Eropa (UEFA): 13 negara,

  • Afrika (CAF): 5 negara,

  • Asia (AFC): 4 atau 5 negara,

  • Amerika Selatan (CONMEBOL) 4 atau 5 negara (+ Brasil sebagai tuan rumah menjadi 5 atau 6 negara),

  • Amerika Utara, Tengah dan Karibia (CONCACAF): 3 atau 4 negara,

  • Oceania (OFC): 0 atau 1 negara.


Dengan demikian wajar untuk Asia sampai melalui 4 - 5 ronde, karena dari 46 anggota yang berhak/mengikuti kualifikasi ada 43 negara, hanya memberebutkan 4,5 jatah untuk ke Brasil.



Kualifiakasi Zona Asia


Di Zona Asia dari 46 negara anggota, 43 berhak/mengikuti kualifikasi ini. Tiga negara yg tidak mengikuti adalah Bhutan, Brunei Darussalam, dan Guam.


Berikut ke-43 negara peserta kualifikasi Zona Asia dari Zona Asia urutan berdasarkan alfabet : Afghanistan, Australia, Bahrain, Bangladesh, Cambodia, China PR, Chinese Taipei, Hong Kong, India, Indonesia, Iran, Iraq, Japan, Jordan, Korea DPR, Korea Republic, Kuwait, Kyrgyzstan, Laos, Lebanon, Macau, Malaysia, Maldives, Mongolia, Myanmar, Nepal, Oman, Pakistan, Palestine, Philippines, Qatar, Saudi Arabia, Singapore, Sri Lanka, Syria, Tajikistan, Thailand, Timor-Leste, Turkmenistan, UAE, Uzbekistan, Vietnam dan Yemen.


Negara Zona Asia dikelompokkkan dalam 3 kasta, 5 terbaik langsung masuk Ronde 3, 22 terbaik langsung masuk Ronde 2, sedangkan 16 negara ranking terbawah harus mulai dari Ronde 1.


Ke-43 negar tersebut diurutkan berdasarkan ranking FIFA,




  • Ranking 1 sd 5 yaitu Japan, South Korea, Australia, North Korea, dan Bahrain langsung mengikuti Ronde 3.

  • 22 negara langsung mengikuti Ronde 2 yaitu : Saudi Arabia, Iran, Qatar, Uzbekistan, United Arab Emirates, Syria, Oman, Jordan, Iraq, Singapore, China PR, Kuwait, Thailand, Turkmenistan, Lebanon, Yemen, Tajikistan, Hong Kong, Indonesia, Kyrgyzstan, Maldives, dan India.

  • 16 ranking terbawah Zona Asia mulai dari Ronde 1 yaitu : Malaysia, Afghanistan, Cambodia, Nepal, Bangladesh, Sri Lanka, Vietnam, Mongolia, Pakistan, Palestine, Timor-Leste, Macau. Chinese Taipei, Myanmar, Philippines, dan Laos.



Tahapan Zona Asia Menuju Brasil 2014


Wakil Zona Asia 4 terbaik dipilih dari kualifikasi sampai Ronde ke-4, sedangkan 1 wakil diperebutkan dengan Zona lain yaitu Amerika Selatan, Amerika Utara-Tengah-Karibia, dan Oceania.


Ronde 1 :


Ke-16 negara ranking terbawah Zona Asia saling bertanding kandang (home) dan tandang (away) dalam 8 pasang untuk memperebutkan 8 tiket ke ronde 2. Pertandingan berlangsung dari 29 Juni sampai 3 Juli 2011.


Ronde 2 :


Ke-8 negara yang lolos dari ronde 1 ditambah 22 negara ranking tengah Zona Asia bertanding kandang (home) dan tandang (away) dalam 15 pasang untuk memerebutkan 15 tiket ke ronde ke 3. Pertandingan berlangsung 23 sd 28 Juli 2011.


Ronde 3 :


Ke- 15 negara yang lolos ke ronde 3 ditambah 5 negara ranking teratas Zona Asia (total 20 negara) dibagi dalam 5 group, masing-masing beranggotakan 4 negara. Undian diadakan di Brasil tanggal 30 waktu Brasil atau 31 Juli 2011 waktu Indonesia. Undian dilakukan dengan cara mendistribusikan 5 besar pertama dalam 5 group, 5 besar berikutnya dalam 5 group dan seterusnya. Juara dan runner up group yang telah bertanding kandang dan tandang akan meraih tiket ke Ronde 4. Jadi ada 5 juara group + 5 runner up group atau 10 negara maju ke ronde ke-4. Ronde 3 ini berlangsung dari tanggal 2 Sept 2011 sd 29 Feb 2012. Jadi masing-masing negara di ronde ke-3 ini akan bertanding sebanyak 6 kali total kandang dan tandang.


Ronde 4 :


Ke-10 negara yang masuk ke ronde 4 akan diundi dan dibagi dalam 2 group yaitu masing-masing 5 negara, bertanding kandang dan tandang dari 3 Juni sd 18 Juni 2013. Masing-masing negara memainkan pertandingan total 8 kandang dan tandang. Juara dan runner-up langsung mendapatkan tiket ke Brasil. Jadi sampai Ronde ke 4 ini sudah ada 4 wakil dari zona Asia. Sejak Ronde 1 yang lolos telah bermain sebanyak 18 pertandingan, sedangkan sejak ronde 2 bermain 16 pertandingan dan sejak ronde ke 3 bermain sebanyak 14 pertandingan.


Sejak Ronde ke 1 sampai ke 4 berlangsung sejak 29 Juni 2011 sampai 18 Juni 2013 atau melewati 2 tahun jangka waktu. Dengan demikian patut diperhitungkan pemain bertambah umurnya 2 tahun.


Ronde 5 :


Ranking ke-3 saling bertanding tandang dan kandang untuk menentukan wakil Zona Asia untuk bertanding dengan Zona lain yaitu Amerika Selatan, Amerika Utara-tengah-karibia atau Oceania. Waktu pengundian, lokasi dan prosedur akan ditentukan oleh Organizing Comitte World Cup Brasil 2014. Sebagai ancer-ancer pertandingan diselenggarakan tanggal 6 sd 13 September 2013.


Putaran Final Brasil 2014 :


Sebanyak 32 negara yang berhak akan bertanding di Brasil tahun 2014 yaitu 12 Juni s/d 13 Juli 2014 dalam babak Putaran Final Piala Dunia 2014. Ke-32 negara tersebut diwakili dari Zona Eropa (UEFA): 13, Afrika (CAF): 5, Asia (AFC): 4 atau 5, Amerika Selatan (CONMEBOL) 4 atau 5 (+ Brasil sebagai tuan rumah 5 atau 6), Amerika Utara, Tengah dan Karibia (CONCACAF): 3 atau 4, Oceania (OFC): 0 atau 1 negara.



Hasil Ronde Satu dan Dua


Indonesia langsung masuk ke Ronde 2, dan pada Ronde 2 Indonesia (ranking FIFA 137) telah mengalahkan Turkmenistan (ranking FIFA 143) dengan hasil agregat kandang dan tandang 5 : 4, sehingga Indonesia berhak masuk ke Ronde ke 3.


Tanggal 30 Juli 2011 waktu Brasil (atau 31 Juli 2011 waktu Indonesia) akan diundi dalam pembagian group Asia. Mulai ronde 3 untuk Zona Asia ini, jika Indonesia selalu lolos paling tidak melakukan pertandingan minimal 14 pertandingan (7 pertandingan di kandang) lagi sebelum lolos ke Brasil.


Mulai bertanding (jika lolos sampai ronde 4) lagi tanggal 2 sept 2011 sampai 18 Juni 2013 sesuai jadwal dari FIFA. Jadi perjalanan TimnaS Indonesia masih sangat panjang.


Sebagai gambaran dari Ronde pertama yang lolos ke ronde 2 adalah Malaysia, Bangladesh, Laos, Philipines, Palestine, Vietnam, Nepal dan Myanmar yang hasil agregat (kandang dan tandangnya) adalah sebagai berikut :




  • Malaysia 44 (a) Chinese Taipei

  • Bangladesh 30 Pakistan

  • Laos 86 Cambodia

  • Philippines 51 Sri Lanka

  • Palestine 31 Afghanistan

  • Vietnam 131 Macau

  • Nepal 71 Timor-Leste

  • Myanmar 21 Mongolia


Sedangkan 15 negara hasil kandang dan tandang ronde 2 yang lolos ke Ronde 3 adalah : Thailand,Lebanon,China PR,Indonesia,Kuwait,Oman,Saudi Arabia,Iran,Syria, Qatar,Iraq,Singapore, Uzbekistan, United Arab Emirates, dan Jordan.




  • Thailand 32 Palestine

  • Lebanon 42 Bangladesh

  • China PR 133 Laos

  • Indonesia 5-4 Turkmenistan

  • Kuwait 51 Philippines

  • Oman 40 Myanmar

  • Saudi Arabia 80 Hong Kong

  • Iran 50 Maldives

  • Syria 61 Tajikistan

  • Qatar 42 Vietnam

  • Iraq 20 Yemen

  • Singapore 64 Malaysia

  • Uzbekistan 70 Kyrgyzstan

  • United Arab Emirates 52 India

  • Jordan 101 Nepal


Ke-15 negara ini sudah ditunggu 5 negara ranking 5 besar Zona Asia yaitu Japan, South Korea, Australia, North Korea, dan Bahrain.


Total ke-20 negara akan bertanding dalam 5 group (masing-masing 4 negara) untuk memperebutkan 10 tiket ke ronde 4. Jadi dari juara dan runner-up ke-5 group langsung berhak mendapatkan tiket ke ronde 4.


Akankah Indonesia bisa lolos dari ronde 3 ke ronde 4, menjadi 10 terbaik dari 20 negara di ronde ke 3. Pertandingan sebanyak 6 kali yg akan dijalani (3 kandang dan 3 tandang) dalam group yag akan diundi tanggal 30 Juli 2011 waktu brasil dan pertandingan ronde 3 sendiri tanggal 2 Sept 2011 sd 29 Feb 2012 akan menentukan 10 terbaik ke ronde 4 Zona Asia Kualifikasi Piala Dunia 2014 di Brasil.


Kita dukung dan doakan semoga Indonesia bisa lolos ke ronde ke 4 Zona Asia.


Garuda di Dadaku ... seluruh bangsa Indonesia mendukungmu dan mendoakan TimNas bisa masuk putaran final Piala Dunia 2014 Brasil. Semoga.



sumber : fifa.com

Senin, 18 Juli 2011

Kuncinya Pengembangan Sepak Bola Nasional : Pendidikan Sejak Dini

keanu



Sejak pengurus PSSI terbentuk tahun 2011 - 2015, harapan semua rakyat Indonesia begitu melambung. Hal-hal positif termasuk prestasi sangat digadang-gadang akan bisa memuaskan impian secara cepat dan instan. Untuk tingkat Asia Tenggara hampir terbukti sayangnya di akhir 2010 dalam piala AFF hanya mencapai runner up dikalahkan Malaysia. Namun prestasi ini sudah cukup menjadi oase kekeringan prestasi dalam waktu yg lama.

Ada harapan PSSI akan memberikan perubahan di Indonesia paling tidak dalam tingkatan Asia Tenggara seperti Sea Games, namun untuk lolos putaran final Piala Dunia 2014 di Brasil butuh perjuangan yang sangat besar. Harapan realistis adalah perkembangan sepak bola dalam jangka panjang dimulai dari bibit-bibit muda.


Berikut catatan kecil dari penulis yang bisa jadi masukan untuk pembinaan muda calon pesepak bola nasional sehingga Indonesia bisa kembali masuk putaran final Piala Dunia. Indonesia (diwakili Hindia Belanda) adalah negara Asia pertama yang mewakili Asia pada Piala Dunia tahun 1938. Jadi secara sejarah dimungkinkan Indonesia kembali berkiprah di putaran final Piala Dunia, jika tidak 2014, 2018, atau 2022.


Untuk Piala Dunia 2022, paling tidak bibit muda umur 10 sampai 14 tahun adalah pembinaan pemain yang paling ideal. Sedangkan untuk Piala Dunia 2018, umur 14 sampai 18 adalah pembinaan yang ideal. Sedangkan untuk 2014 diperkirakan umur 18 sampai 23 adalah masa pemain akan mencapai keemasannya pada saat bermain di putaran final.


Mengapa demikian ?


Kita dapat berkaca pada team Jerman yang cukup disegani pada Piala Dunia 2010 dan kompetisi berikutnya meski dalam PD 2010 hanya sebagai semi finalis.


Berikut butir-butir yang bisa jadi bahan pertimbangan.


Belajar dari negara Juara Piala Dunia


Ada 8 negara yang pernah Juara Piala Dunia yaitu Uruguay, Italia, Argentina, Inggris, Brasil, Perancis, Jerman, dan Spanyol. Jika berdasarkan perkembangan aliran bola dikaitkan prestasi terkini memang tepat untuk belajar pada Uruguay, Jerman atau Spanyol.


Mengapa demikian ?


Ketiganya secara terbukti menjadi semifinalis dan negara yang pernah menjadi Juara Piala Dunia. Uruguay terkenal dengan semangat Barra (berjuang sejak awal sampai detik terakhir meskipun dalam tekanan). Uruguay, meski penduduknya hanya 3,5 juta jiwa tetapi mempunyai kesebelasan yang sangat disegani. Jerman pada PD 2010 berani menurunkan pemain muda namun tetap konsisten dengan prestasi yaitu menjadi Juara III. Spanyol yang bertahun-tahun berguru Total Football dari Belanda yang diperbaharui dengan cara pencentus dan pemain berbakat melatih di Barcelona seperti Rinus Mitchell dan Johan Cyruff . Spanyol terkenal juga dengan pemusatan pendidikan La Masia bentukan klub Barcelonanya dan duet musuh bebuyutan Real Madrid dan Barcelona sebagai 5 besar dunia klub bola impian pemain berbakat seantero jagat.


Harapnnya dengan berguru sejak dini pada salah satu atau ketiga negara yang bermental juara tersebut tentu dalam jangka panjang akan mulai terlihat hasilnya buat Tinas.


Pembinaan dan Pendidikan Sejak Dini


Seperti disampaikan di atas, untuk kemungkinan bisa berkancah di Piala Dunia 2014, 2018 atau 2022, pembinaan dimulai umur 10 tahun sampai 23 tahun. Kemampuan dasar sepak bola, kemampuan kerja sama team, kemampuan berbagai macam strategi, peningkatan skill individu, pengetahuan umum sepak bola, peningkatan kemampuan fisik dan latihan reguler harian/mingguan secara kesinambungan serta keikut sertaan dalam kompetisi yang bersesuain, tentu harapan di atas untuk paling tidak masuk putaran final Piala Dunia bukanlah sesuatu yang mustahil.


Paling gampang belajar dari pola pembinaan di bulu tangkis. Pada saat bulu tangkis Indonesia menguasai dunia, pola pembinaan sejak dini tersebut telah dilakukan di berbagai macam daerah unggulan. Bahkan saat ini negara dengan bulu tangkis yang mumpuni pelatihnya ada dari Indonesia.


Berani Menurunkan Punggawa Muda


Berani menurunkan punggawa atau pemain muda dalam sepak bola dapat mencontoh pada team Jerman. Meski hanya meraih Juara III dalam Piala Dunia 2010, namun demikian dalam waktu dekat bukan tidak mungkin prestasi puncak akan diperoleh. Semakin cepat pemain berkancah dalam tingkat yang lebih tinggi dan lebih kompetitif, pemain makin terbiasa untuk menunjukkan kemampuannya. berguru pada cara Jerman ini, dalam piala Copa Amerika 2011 negara seperti Brasil coba memasukkan pemain mudanya seperti Neymar.


Keberanian ini tentunya harus didukung oleh Pelatih dan para stakeholder keputusan di PSSI.


Kompetisi Sepak Bola Muda secara Sistematis dan berjenjang


Sudah menjadi rahasia umum, makin ketat dan berjenjang kompetisi olah raga di suatu negara, maka prestasi sepak bola di negara tersebut lambat laun akan terlihat. Kompetisi antar daerah/provinsi setelah antar kabupaten/kotamadya setelah antar kecamatan dan desa tentu akan melahirkan bibit-bibit yang terasah dan terbukti dengan sendirinya. Selain menggerakkan perputaran finansial di semua lini dan daerah , juga pemain secara berjenjang dilatih untuk selalu meningkatkan kemampuannya.


Secara berjenjang tentu bisa diadakan mulai umur 8 tahun, 10 tahun, 13 tahun, 17 tahun, 20 tahun dan 23 tahun. Untuk lebih jelasnya dapat mengikuti acuan kompetisi tingkat dunia. Jenjang dimaksudkan secara berkesinambungan calon bibit pemain selalu mengasah secara regular atas kemampuannya.


Pendirian Pusat Pendidikan Bola Berasrama seperti La Masia


Sudah banyak orang tahu dalam hal bulu tangkis, Indonesia mempunyai klub antar daerah. Dan dalam waktu tertentu secara regular diadakan kompetisi antar klub.


Jika kompetisi ini menyangkut umur maka perlu dibentuk pusat pendidikan bola baik berdasarkan daerah atau klub. Sehubungan klub adalah berasal dari berbagai macam daerah, dengan demikian secara otomatis pusat pendidikan dalam klub dapat dilakukan di berbagai macam daerah tergantung asal daerah dimaksud. Misalnya di Jayapura didirikan pusat pendidikan berasrama termasuk di dalamnya pendidikan SD, SMP, SMA dan Kuliah yang termasuk juga ditempa dengan pendidikan bola secara regular dan intensif.


Contoh yang bisa ditiru adalah La Masia merupakan pusat pendidikan bola berasrama sejak dini untuk Klub Barcelona. Sebanyak lebih dari 5 orang pilar Barcelona dan lebih dari 8 pilar pemain Spanyol adalah lulusan La Masia, bahkan termasuk Messi adalah lulusannya. Beberapa pemain lulusan La Masia diantaranya Cesc Fabregas, Carles Puyol, Victor Valdes, Pedro Rodriguez, Pepe Reina, Fernando Navarro, Thiago Motta, Lionel Messi, Bojan Krkic, andres Iniesta, Xavi Hernandez, Josep Guardiola, Luis Garcia, Giovanni Dos Santos, Sergio Busquets, Marc Crosac, dan masih banyak lainnya.


Spanyol merupakan negara ke-8 yang berhasil menjuarai Piala Dunia karena terdapat pusat pendidikan bola berasrama sejak dini dan pendidikan berjenjang.


Jika tidak bisa didirikan di semua provinsi paling tidak untuk tahap awal dibentuk di 7 daerah utama sepak bola yang pernah menjuara Liga yaitu Medan, Makassar, Jayapura, Bandung, Semarang, Jakarta dan Palembang.


Pertanyaannya PSSI, Klub atau daerah berani mengambil tantangan ini ?


Dukungan Finansial utk Pendidikan Bola Sejak Dini


Sisi finansial di Indonesia sering ditakuti, namun dengan perkembangan modern biaya semua kegiatan ini dapat diperoleh dari pemasukan tiket, hak penyiaran radio/televisi/internet, periklanan, kerjasama dengan swasta/BUMN dan bentuk pemasukan lainnya termasuk dengan investasi asing. Bahkan di luar negeri jual beli pemain merupakan pos pemasukan dan pengeluaran yang penting.


Jika perputaran kompetisi di Indonesia cukup ketat dan reguler bukan hal yang mustahil pihak asing menyiarkan dan memberitakan kompetisi yang berputar di Indonesia. Apalagi jika banyak pemain muda Indonesia bermain di liga internasional yang bergengsi. Bambang Pamungkas dan pemain lainnya sudah memulainya tentunya di masa yang akan datang akan ada regenerasi pemain yang lebih banyak dan lebih berkualitas yang bermain di liga internasional.


Menumbuhkan Kembali rasa Kebangsaan melalui Bola, Event Hiburan Bola dan Jejaring Sosial


Kebangsaan yang tumbuh membuncah dapat dilihat pada waktu final AFF 2010. Sayas endiri sampai sulit mendapatkan tiket dan masuk ke area GBK tempat pertandingan bola Indonesia dan Malaysia berlangsung. Meski ada di sekitar GBK namun lebih dari 8 layar lebar tidak bisa menampung jumlah penonton yang hadir. Bahkan ada nobar (nonton bareng) di segala penjuru Indonesia.


Pemandangan yang biasa, baju kesebelasan nasional, ikat kepala, topi dan berbagai macam asesoris berwarna merah dan putih dibawa di mana-mana. Meski hanya sebagai runner up, rasa kebangsaan dan kebanggan atas Tim Nas membuncah dan ini menjadi pertanda sepak bola bisa menjadi salah satu tali untuk meningkatkan dan menumbuhkan kembali rasa kebangsaaan.



Rasa yang pernah ada itu bisa dikembalikan lagi dan ditumbuhkan lebih tinggi lagi dengan membangkitakan dan mengadakan event yang menghibur berkaita dengan bola, seperti kompetisi tingkat muda, mendatangkan pemain terrkenal dan lain sebagainya. Kecintaan akan bola akan makin besar, bahkan salah satu tulisan mengakui penonton Indonesia nomor 3 paling fanatik di dunia.

Makin besarnya dukungan masyarakat pada bola saat ini termasuk dari peran jejaring sosial baik melalui facebook, twitter, blogdan media lain sehingga berita secara instan dan mengkristal dapat diterima semua masyarakat .



Demikian harapan kecil dari penulis dan mungkin dari masyarakat bahwa prestasi sepak bola dimulai dari pendidikan sepak bola isejak dini secara berkesinambungan, bahu membahu, sistematis, berjenjang dan mendapatkan dukungan semua pihak.



Semoga hal ini menjadi perhatian pihak-pihak yang berkepentingan.



http://ibprabowo.blogdetik.com/2011/07/09/harapan-pssi-2011-2015-dimotori-djohar-arifin-farid-rahman/

http://ibprabowo.blogdetik.com/2011/02/22/ada-apa-dengan-pssi/

http://ibprabowo.blogdetik.com/2010/12/23/saat-iniBbola-jadi-pemersatu-bangsa/

http://ibprabowo.blogdetik.com/2010/09/18/targetkan-indonesia-juara-di-aff-2010/

http://ibprabowo.blogdetik.com/2010/07/17/statistik-dan-data-penting-piala-dunia-2010/

http://ibprabowo.blogdetik.com/2010/06/30/apa-bisa-indonesia-jadi-juara-piala-dunia/

http://ibprabowo.blogdetik.com/2010/06/18/piala-dunia-jerman-regenerasi-tim-panser/

Minggu, 10 Juli 2011

Harapan pada PSSI 2011 - 2015 yg dimotori Djohar Arifin & Farid Rahman

Wah akhirnya setelah ditunggu-tunggu, kepengurusan PSSI 2011 - 2015 terbentuk juga dipimpin Ketua Umum Djohar Arifin Husin dan Wakil Ketua Umum Farid Rahman.


Kongres Luar Biasa di Surakarta (Solo) yg dipimpin Komite Netralisasi Agum Gumelar akhirnya berhasil memilih Ketua Umum, Wakil Ketua Umum dan 9 Komite Eksekutif.


Djohar Arifin Husin terpilih setelah melalui 2 putaran dengan 61 suara mangalahkan Agusman Effendi dengan 38 suara, dari total 100 suara yang sah. Farid Rahman (51 suara) terpilih setelah mengalahkan Erwin Aksa (47 suara).


Sembilan orang Komite Eksekutif terpilih dari putaran pertama yaitu : Sihar Sitorus (59 suara), Erwin Dwi Budiawan (54), Toni Aprilani (52), La Nyalla Mattaliti (57), Mawardi Noerdin (57), Tuti Dau (54), Widodo Santoso (57), dan Roberto Rouw (57), serta di putaran kedua terpilih Bob Hippy dengan jumlah suara terbanyak 47 suara.


Selamat buat kepengurusan PSSI masa bakti 2011 - 2015, perjuangan berliku dan berat telah dilalui, bahkan beberapa kali Kongres gagal. Saatnya untuk memandang ke depan demi perkembangan sepak bola Indonesia dan terutama menumbuhkan rasa kebanggaan seluruh bangsa Indonesia atas prestasi dan kaderisasi sepak bola nasional kini dan nanti.


Sepak bola bisa menjadi salah satu penggerak nasionalisme dan kebanggaan bangsa Indonesia. Hal ini sudah mulai terlihat antusiasme seluruh bangsa dengan kembali membanjiri dan melihat tim nasional dalam memberebutkan kejuaraan sepak bola tingkat Asia Tenggara AFF 2010. Meski hanya sebagai runner up, namun lautan merah putih yang menonton langsung di Gelora Bung Karno di akhir Desember 2010 menunjukkan bahwa sepak bola bisa dicintai dan menjadi salah satu wadah pemersatu bangsa.


Harapan yang tinggi, dukungan berbagai pihak dan terpilihnya kepenguruan secara mulus dan demokratis merupakan tonggak awal kebangkitan sepak bola nasional.


Apa saja harapan bangsa Indonesia terhadap kepengurusan ini ?


Berikut disampaikan profil singkat Ketua Umum dan Wakil Ketua Umum serta catatan singkat penulis yang bisa menjadi bahan pertimbangan pengurus ini dan masukan dari stakeholder buat mengingatkan untuk mulai memberikan pondasi sepak bola Indonesia di masa depan.


Patut dicatat di website FIFA, Indonesia merupakan negara Asia pertama yang bisa mengikuti putaran final di Piala Dunia 1938, waktu itu masih diwakili oleh Hindia Belanda. Bukankah semua pihak berharap Indonesia menjadi salah satu peserta putaran final Piala Dunia, atau bukan suatu kemustahilan Indonesia menjadi tuan rumah Piala Dunia Sepak Bola.


Profil Singkat Djohar Arifin dan Farid Rahman


Prof Dr Ir Djohar Arifin Husein MA adalah orang lama bidang keolahragaan, baik di PSSI, KONI dan Kementrian Pemuda dan Olahraga. Bahkan Djohar Arifin pernah menjadi pemain bola dan aktif di organisasi perwasitan.


Lahir di Tanjung Pura, Kalimantan Barat, tanggal 13 September 1950. Menempuh pendidikan, bertumbuh dan berkarier di Sumatera Utara. Saat ini berprofresi sebagai Guru Besar Univ Islam Sumatera Utara. Jurusan keilmuan yang didalami bidang Agronomi, Agribisnis, dan Sosiologi Pedesaan.


Pernah menjadi pemain sepak bola di Medan, menjadi Ketua Pengda PSSI Sumatera Utara, Ketua BWSI (Badan Wasit Seluruh Indonesia), Staf ahli Menpora, sekjen KONI, Wakil Plt Sekjen PSSI dan masih sebagai Penasehat Pengurus Pusat Badan Pembina Olahraga Cacat (PP BPOC) masa bakti 2008 - 2013.


Farid Rahman,SE,MBA kelahiran Jakarta tahun 1958 merupakan lulusan Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia dan memperoleh gelar MBA dari Golden Gate University, San Francisco, Amerika Serikat. Aktif aktif dalam dunia perbankan sebagai Sekjen Perhimpunan Bank-bank Swasta Nasional (Perbanas). Duduk sebagai Direktur Utama Perseroan sejak tahun 1994 dan menjadi Komisaris Bank Saudara sejak 26 Mei 2011.


Duet Djohar Arifin dan Farid Rahman diperkirakan membawa angin segar karena Djohar Arifin seorang akademis yang telah berkarier cukup lama dan dari bawah di sepak bola, mulai sebagai pemain, wasit, pengurus dan bahkan aktif dalam kepengurusan keolahragaan sampai tingakt nasional. Sedangkan Farid Rahman aktif di perbankan yang diperkirakan akan memberikan suatu terobosan dari sisi finansial sepak bola untuk "blood" sepak bola nasional bisa tetap bergulir secara profesional didukung pengelolaan finansial yang profesional juga.


Harapan untuk Persepakbolaan Nasional


Sungguh impian semua pihak di Indonesia, Tim Nasional bisa masuk ke Putaran Final Piala Dunia atau bahkan Indonesia suatu waktu menjadi tuan rumah piala dunia. Semuanya tidak bisa diwujudkan dalam sekejap mata, namun perlu tahap-tahap untuk dapat merealisasikannya. Berikut harapan sederhana dan realistis untuk bisa mewujudkannya dalam bentuk tahapa-tahapan jangka panjang :




  1. Pembinaan Sepak Bola secara nasional sejak usia dini, bibit-bibit terbaik tentu banyak berasal dari sluruh pelosok Indonesia. Seleksi yang ketat dan adil dapat mendapatkan pemain masa depan nasional jika di daerah diadakan kompetisi berkala, pusat-pusat pendidikan dan asrama sepak bola, pendidikan masa depan yang terjamin baik tetap berkarier di sepak bola atau tidak, serta penelitian secara akademis dan praktis dari universitas dalam mendukung peningkatan prestasi dan manajemen olahraga.

  2. Secara nasional baik dari pemerintah atau klub ditumbuhkan pusat pendidikan setara SD/SMP/SMA berasrama plus pendidikan sejak dini sepak bola yang profesional dan berkualitas. Sebagai contoh La Masia merupakan pusat pendidikan bola sejak usia dini bahkan mulai uur 9 - 10 tahun yang berjenjang sebagai cikal bakal untuk Klub Barcelona bahkan 8 lebih punggawa nasional Spanyol yang tlah menjuarai Piala Dunia 2010 adalah lulusan La Masia. Kenapa di Indonesia tidak mencontoh hal ini ?

  3. Kompetisi berjenjang baik untuk usia 10 tahun, 12 tahun dan seterusnya perlu diadakan baik tingkat nasional atau wilayah dengan didukung Pengda Daerah, PSSI pusat, BUMN dan pihak swasta. Ajang pemilihan seperti Indonesia Idol, AFI, Dangdut, Idola Cilik, Koki Cilik dll saja bisa menjadi daya tarik media , kenapa olahraga yang paling digandrungi ini tidak bisa melakukan kompetisi yang menjadi daya tarik ?

  4. Pengelolaan Finansial yang profesional akan menumbuhkan daya tarik baik untuk BUMN, swasta, dan media untuk dapat mendukung terselenggaranya kegiatan, kompetisi, pembinaan PSSI terhadap program-program secara lebih baik. Bahakn jika sudah menjadi suatu gerakan nasional dengan sendirinya finansiail akan berputar degan sendirinya yang akan menguntungkan semua pihak termasuk meningkatkan prestasi. Kenapa tidak suatu waktu Liga di Indonesia disiarkan oleh televisi dan medialain tingkat internasional.

  5. Kesejahteraan wasit dan pemain baik tingkat daerah maupun nasional, baik saat aktif atau setelah pensiun perlu diperhatikan agar karier di sepak bola bisa menjadi salah satu hal yang cukup menarik sehingga bibit-bibit yang berpotensi dapat terus mendedikasikan pada perkembangan sepak bola secara nasional. Sejak aktif sebagai wasit atau pemain ditumbuhkan/dididik jiwa entrepreuner (kewirausahaan) atau keahlian khusus, sehingga meski sudah tidak sebagai pemain namun masa depannya tetap bisa dihadapai dengan baik.


Demikian sekelumit harapan dari penulis yang menjadi penyambung lidah harapan beberapa golongan masyarakat agar Indonesia maju dalam sepak bola, termasuk pengelolaan dan prestasinya.


Semoga dengan terpilihnya Djohar Arifin dan Farid Rahman secara demokratis menjadi tonggak berikutnya Indonesia jaya di sepak bola.


Semoga.


Jumat, 08 Juli 2011

Daftar Calon Ketua Umum PSSI 2011 - 2015

Pemilihan Ketua Umum PSSI untuk tahun 2011 - 2015 merupakan tumpuan semua stakeholder sepak bola nasional menghasilkan kepengurusan yang bisa mengakomodasi keinginan banyak pihak terutama seluruh bangsa Indonesia dalam koridor Statuta FIFA. Siapapun ketua dan kepengurusan yang dibentuk diharapkan bisa melakukan reformasi, redefinisi, reposisi, re-moving ataupun rebirth sepak bola nasional menuju level yang lebih baik dilihat dari berbagai macam sisi terutama dalam pengelolaan kepengurusan PSSI yang profesional, prestasi yang makin mengglobal dan menggairahkan bangsa Indonesia akan jati diri melalui "bahasa" bola karena memiliki tim nasional semua level (anak-anak, remaja, yunior dans enoir) yang bisa dibanggakan.


Berikut adalah Daftar Calon Ketua Umum yang bisa jadi tumpuan semua stakeholder sepak bola nasional. Informasi diperoleh melalui berbagai sumber melalui media internet. Moga-moga informasi ini cukup memberikan harapan baru pada sepak bola nasional karena salah satunya akan menjadi nomor satu di PSSI tahun 2011 - 2015 yang diharapkan merangkul semua pihak untuk memajukan dan bikin bangga atas sepak bola nasional semua level.




  1. Aqshanul Qosasi : politisi di DPR RI, di sepak bola menjabat Bendahara PSSI.

  2. Adhan Dambea, SSos, MBA : aktif di organisasi kemasyarakatan, Walikota Gorontalo dan Ketua Klub Persigo Gorontalo.

  3. Agusman Efendi : dikenal sebagai pengusaha dan politisi, menjadi Plt Ketua Umum PSSI tahun 2004 pada saat Nurdin halid menyelesaiakan masalahnya dengan pengadilan.

  4. Dr. H Indra Muchlis Bin Adnan, SH, MH, MM : Ketua Dewan Pembina di lembaga pendidikan di daerahnya, politisi dari Riau, di sepak bola memimpin PSSI Riau.

  5. Drs. Yesaya Buinei, MM : Bupati Waropen Papua dan Ketua Umum Persiwar Waropen, pernah menjadi pejabat di propinsi Papua.

  6. Drs. Wahidin Halim MSi : pernah aktif di organisasi kepemudaan, bahkan mengajar tingkat SMP dan SMA, merintis karier sejak kepala desa, camat dan akhirnya menjadi Walikota Tangerang 2 periode 2003 - 2008 dan 2008 - 2013, saat ini menjabat sebagai ketua umum Persikota Tangerang.

  7. Erwin Aksa: pengusaha muda potensial dari Indonesia Timur, Ketua Umum BP Pusat HIPMI (Himpunan Pengusaha Muda Indonesia), manajer klub sepak bola profesional termuda (24 th), pernah mengelola Persim Maros di Divisi I, memimpin PSM Makassar 4 tahun 1999 - 2003 2 kali runner-up Ligina.

  8. H.M. Jusuf Rizal : dikenal sebagai Presiden Lumbung Informasi Rakyat (LIRA), aktif di PSSI sebagai Direktur Pembinaan Usia Muda dan Direktur Marketing dan Promosi.

  9. H.M Tahir mahmud : pernah menjadi manajer PSM Makassar di era perserikatan.

  10. Habil Marati : aktif di organisasi kepemudaaan, politisi yang pernah duduk di DPRD sampai MPR, dan menjadi penasehat PSSI Sumut 2002 - 2005.

  11. IGK Manila : sejak lulus dari Akmil 1964 berkarier di militer dg pangkat terakhir Mayor Jenderal TNI AD (POM ABRI), pernah menjadi Staf Ahli Pangab tahun 1993, di sepak bola pernah menjabat sebagai manajer Persija Jakarta dan Badan Wasit Seluruh Indonesia (BWSI) tahun 2007.

  12. Iman Arif : pengusaha yang mencintai Sepak Bola, Deputi Bidang Teknis Badan Timnas Nasional, Direktur Sepakbola Arsenal Indonesia, dan Presdir Indonesia Football Academy

  13. Ir Robertus Indratno Dipl SE : insinyur lulusan Delft-The Netherlands, aktif di sepak bola sebagai Manajer tim Persipura U-21, Ketua Umum Liga Non Amatir Persipura Jayapura dan Ketua Harian Persewar Waropen (Papua)

  14. KRMH Japto S Soersoemarno SH : dikenal sebagai tokoh kepemudaan Nasional, membesarkan Pemuda Pancasila, aktif di FKPPI (Forum Komunikasi Putra-Putri Purnawirawan dan Putra-Putri ABRI), dan politisi nasional.

  15. Prof Dr. Ir. Djohar Arifin Husin : mantan staf ahli :Menpora, mantan Sekjen KONI Pusat dan di sepak bola sebagai Ketua Pengda PSSI Sumut.

  16. Sarman El Hakim : aktif memajukan sepakbola sewaktu mahasiswa di UI dan mahasiswa/siswa Indonesia di Sydney, saat ini masih aktif di alumni klub Alumni UI. Berjuang dengan Masyarakat Sepak Bola Indonesia (MSBI) dalam memajukan sepak bola nasional.

  17. Sutiyoso : tokoh yang tidak asing lagi, memulai karir di militer sampai menjadi Komandana Resiemn terbaik se-Indonesia saat menjadi Kepala Staf Kodam Jaya pada 1994, menjai gubrnur DKI 2 periode 1997 sd 2007, menjadi pembina Persija Jakarta yang berhasil meraih Juara Liga Indonesia VII.

  18. Syarif Bastaman : aktif di organisasi kepemudaan, menjadi politisi sampai di DPR Senayan, di PSSI pernah menduduki Ketua Bidang Hukum PSSI.


Calon ketua umum yang lolos seleksi tersebut akan dipilih oleh anggota PSSI yang dalam hal ini diwakili 101 suara yaitu 33 suara dari Pengda Provinsi se-Indonesia, 16 anggota dari Liga Super Indoesia, 16 Anggota dari Divisi Utama, 14 dari Divisi Satu, 12 dari Divisi 2 dan 10 dari Divisi 3.


Harapan semua masyarakat Indonesia, Kongres yang akan berlangsung pada tanggal 9 Juli 2011 ini diharapkan terbentuk satu kepengurusan yang dapat membawa angin perubahan sepak bola nasional menuju tingaktan yang lebih baik di masa depan. Bravo Sepak Bola Indonesia.