Rabu, 09 Juni 2010

Demam Sepak Bola : Tekad Indonesia bisa berkiprah

Piala Dunia di Afrika Selatan sudah di depan mata. Semua mata tertuju ke siaran TV, media internet, koran dan tabloid yang meng-update berita piala bola serta analisis di sekitar piala dunia. Jumlah mata yang tertuju pada pertandingan akbar ini bisa merupakan pemecahan rekor. Bermiliar orang sedikti banyak melihat perkembangan ini. Bahkan kegiatan lain sedikit ter-rem sehubungan fokus tiap jam-jam tertentu pada perkembangan pertandingan dan analisa di sekitarnya.


Sayang sekali sampai saat ini impian untuk menjadi salah satu peserta di putaran Piala Dunia buat bangsa Indonesia masih impian saja. Sepak bola adalah olahraga sebagian besar penduduk Indonesia. Kalangan pemuda dan bapak-bapak sedikit banyak mengandrungi pertandingan-pertandingan yang akan disuguhkan. Bangsa Indonesia saat ini hanya sebagai penonton, pengembira dan komentator saja. Meski demikian bisnis yang berputar yang mengambil tema atau irisan Piala Dunia ini sangat menggiurkan. Dari mulai stasiun TV, media internet, radio, koran, majalah, tabloid, pekuncur produk bertema Piala Dunia, sampai perputaran iklan yang mendompleng Piala Dunia dibidik sebagai saat tepat untuk menangguk keuntungan dan kemeriahan.


Seperti analoginya demam. Demam biasanya dimulai dari satu kelompok dan menyeabr atau menular ke pihak lain. Demikian lambat laun demam Piala Dunia akan masuk ke pelosok pribadi-priabdi di Indonesia. Banyak hal yang bisa dijadikan event atau bahkan ada media pembicaraan baru dalam tiap obrolan dalam kelompok-kelompok kecil.


Demam Bola dalam rangka Piala Dunia di Afsel ini sungguh laksana tsunami, datang dengan cepat dalam kecepatan informasi dan jumlah informasi yang menggiurkan dan luar biasa. Demam akan berlangsung bersamaan di seluruh dunia, di seluruh pelosok dan mewarnai kehidupan umat manusia meskipun hanya sebentar.


Satu yang diinginkan oleh pendudukan Indonesia, dalam waktu tidak terlalu lama atau dalam kesempatan berikutnya bangsa Indonesia menjadi salah satu peserta dalam putaran final itu. Persiapan, strategi dan kerja bersama harus mulai dicanangkan. Mimpi bukan ebrarti tidak terwujud. Dengan potensi penduduk lebih dari 200 juta jiwa, bukan hal yang mustahil mimpi ini bisa terwujud. Mimpi akan lebih sempurna jika Indonesia bisa menjadi tuan rumah.


Indonesia pernah menjadi tuan rumah Konferensi Asia Afrika, tuan rumah berbagai event olahraga, seminar, pendidikan atau kegiatan tingkat internasional lain. Kini gilirannya bertekad bersama agar event Piala DUnia bisa di Indonesia sekaligus menjadi peserta putaran final. Kapan dan bagaimana caranya mari kita rumuskan bersama.


Kita mesti yakin, mimpi ini akan terwujud. Semoga.

5 komentar:

  1. noton bareng yo!!!!!!
    tapi jangan taruhan

    Ageng Alfian

    Blog <saya >

    BalasHapus
  2. piala dunia oiiii...
    lupakan Luna Arielllll.....

    BalasHapus
  3. All Netter Thanks atas commennya, selamat menikmati nonton bareng ya

    BalasHapus
  4. Temen saya bilang, "ditinggal pacar gua nggak nangis, ditinggal suami gua nggak sedih, tapi waktu tahu Jerman kalah, gua sakiiit banget." Sampe segitunya ya cintanya sama tim panser. ck...ck...ck... btw, apa kabar nih PSSI?

    BalasHapus
  5. Nurdin dan Gayus,.....ehm,..nama yang mungkin akan menjadi tend untuk bayi2 yang lahir di 2011,..indah dan penuh arti...semoga yang bayinya bernama nurdin dan gayus bisa kaya dan menjadi pemimpin abadi hehehehe...

    BalasHapus